Laman Menu

Minggu, 10 Juni 2012

Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan hidayah dan pertolongannya, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan, guna memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti proses belajar mengajar di SMA Negeri 12 Makassar.
Berbagai rintangan dan hambatan yang penulis alami selama merevisi karya tulis ini, namun Alhamdulillah akhirnya dengan penuh keuletan dan kesungguhan penulis, sehingga dapat terselesaikan dengan judul, “Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan Remaja”.
Penulis menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah, karena keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun, penulis sangat harapkan untuk menuju ke arah penyempurnaan karya tulis ini.
Karya tulis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, maka sepatutnya penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada:
1.      Bapak Drs. Abbas Pandi, selaku Kepala SMA Negeri 12 Makassar.
2.      Ibu Dra. Herlina Sulaiman, selaku guru pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini.
3.      Ober Siregar, selaku penulis dari Karya Tulis yang kami revisi ulang dan melakukan penelitian ulang dari teori-teorinya.
4.      Kedua orang tua kami yang memberi motivasi, dorongan, semangat dan doa yang tidak henti-hentinya.
5.      Rekan-rekan se angkatan, atas segala dorongan, saran dan komentar yang diberikan selama praktikum yang kami lakukan hingga penyelesaian karya tulis ini.
Bantuan dan pengorbanan semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembangunan, khususnya dalam pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


Makassar, 15 Februari 2011


Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………...………………………………….…………i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….……….. ii
ABSTRAK ……………………………………………………….…..…….…… iii
KATA PENGANTAR………….……………………………………..………… iv
DAFTAR ISI ………………………..……………………………….…………...vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………viii
BAB I    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………...……………….………………..1
B.  Rumusan Masalah …………………………….…...……..……...….. 2
C.  Tujuan Penelitian ...………………………………...…...……......…. 2
D.  Manfaat Penelitian……………………...………………………….... 3
E.   Sistematika Penulisan……………………………………………….. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.    Tinjauan Pustaka………..…………………………………………. 4
B.     Kerangka Pikir……………………………….………………..…...15
BAB III METODE PENELITIAN                                             
A.    Lokasi Penelitian…………………………….……………………..16
B.     Populasi dan Sampel…………………………………..…………...16
C.     Jenis dan Sumber Data………….……………………….…………16
D.    Metode Pengumpulan Data………………………………………..17
E.     Variabel Penelitian...……………………………………………….17
F.      Istrumen Penelitian………..…………………………………...…..18
G.    Metode Analisis……………………..……………………………..19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian…………………………………...……………......20
B.     Pembahasan………………………………………………..………27
BAB V   PENUTUP
a.       Kesimpulan…………………………………….…………………..28
b.      Saran ……………………………………………….…….………..28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
RIWAYAT HIDUP




DAFTA TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Statistik Deskriftif Variabel x dengan Variabel y
dengan Presentase Faktor Disrtibusi Hubungan Pengaruh
 Narkotika terhadap Pergaulan Remaja ………….………..                 20
Tabel 4.2 Distribusi Pengaruh Narkotika (Variabel X) ………….......                 21
Tabel 4.3 Distribusi Penggunaan Narkkotika di Kalangan Remaja
(Variabel Y)……………...………………………………..                 22
Tabel 4.4 Distribusi Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan
Remaja…………….……………………………………. .                   23
Tabel 4.5 Data dan Tabel Korelasi antara Variabel X dan Y……… .                  23
Tabel 4.6 Persentase Pengaruh Narkotika (Variabel X) …………….                  25
Tabel 4.7 Persentase Pergaulan Remaja (Variabel Y) ………………                  26




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Usia remaja adalah usia dimana anak membutuhkan perhatian lebih dari orang tua. Sebab di usia seperti itu anak berusaha mencari identitas diri. Jiwa remaja penuh gejolak dan pemberontakan. Gejolak ingin mendapatkan pengakuan atas keberadaannya, ingin mendapatkan kepercayaan, ingin mendapatkan penghargaan, ingin berprestasi, ingin menunjukkan keberanian, dan ingin mendapatkan kebebasan dan kemandirian.
Kecenderungan anak melakukan penyalahgunaan narkotika tidak dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua. Sekalipun lingkungan seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya, mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
Di masa modern sekarang ini peredaran narkotika sudah tidak bisa ditolerir, tidak memandang lingkungan dan usia. Banyak anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju kedewasaan, terserang atau tergoda oleh narkotika. Walaupun telah diadakan penyuluhan-penyuluhan beberapa kali di sekolah-sekolah tapi narkotika tetap merasuki pikiran para pelajar yang masa depannya masih dipertanyakan. Masa depan yang seharusnya menjadi tujuan atau akhir dari perjuangan para pelajar dimasa-masa sekolah kini dipertanyakan statusnya. Jika narkotika terus berkembang dan menggoda para pelajar agar mengalihkan pandangannya pada narkotika maka para pelajar yang akan menjadi penerus bangsa akan kandas di tengah jalan.
Sekolah merupakan tempat yang tepat bagi para pelajar untuk melakukan berbagai kegiatan yang positif, mengembangkan bakat dan minatnya agar tidak terjemurus kepada penyalahgunaan narkotika. Akan tetapi, tentunya pelajar jauh lebih lama berada di keluarganya dibandingkan dengan berada di sekolah.Oleh sebab itu, orang tua jauh lebih berperan untuk menjaga, dan mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkotika.
Generasi muda saat ini perlu memiliki kesadaran akan pentingnya manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya, serta kesadaran akan pentingnya pengembangan potensi setiap individu untuk membentuk Indonesia yang bermartabat, maju, dan bebas dari narkotika.
Dari permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar.”

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Seberapa jauh tingkat pengetahuan para remaja atau pelajar tentang narkotika?
2.      Apakah penyebab para remaja atau pelajar menggunakan narkotika?
3.      Apakah dampak penggunaan narkotika di kalangan remaja atau pelajar?

C.    TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui tingkat pengetahuan para remaja atau pelajar tentang narkotika.
2.      Untuk mengetahui penyebab para remaja atau pelajar menggunakan narkotika.
3.      Untuk mengetahui dampak penggunaan narkotika di kalangan remaja atau pelajar.

D.    MANFAAT PENELITIAN
1.    Manfaat Akademik
Memberikan pemahaman kepada para remaja tentang pengaruh narkotika terhadap pergaulan remaja.

2.    Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan kepada segenap pihak yang berminat untuk meneliti tentang pengaruh narkotika terhadap pergaulan remaja.

E.     SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
Bab I  merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II  merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjauan pustaka dan kerangka pikir.
Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode pengumpulan data.
Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja.
Bab V merupakan bab penutup yang menguraikan kesimpulan dan saran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.  TINJAUAN PUSTAKA
1.      Narkotika
a.      Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bunga tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan perubahan kesadaran , hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulakan ketergantungan serta kecanduan.

b.      Jenis-jenis Narkotika yang sering Disalahgunakan
1)    Opioda yaitu nama segolongan zat alamiah, semisintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon POPPY, pertama kali ditemukan di Asia Kecil , digunakan untuk pengobatan oleh bangsa Mesir, kemudian akhirnya menyebar ke Yunani. Selain digunkan sebagai obat Opioda juga digunkan sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang. Yang termasuk Opioda adalah:
ï Opiat/Oipium
ï Morfin
ï Heroin
ï Kodein
ï Opiat Sintetik
2)    Kokain merupakan zat yang sangat kuat berupa bubuk Kristal putih yang disuling dari daun Coca (Erythroxylan Coc) yang tumbuh di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sedangkan Kokain freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga dihisap berbentuk kepingan kecil (rocks/batu) sebesar kismis. Salah satu kokain yang popular adalah Crac.
3)    Kanabis/ganja berasal dari tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan. Seseorang yang baru saja menggunakan Kanabis sering kali memeperlihatkan tanda-tanda mabuk dengan mata merah dan bola mata membesar.
4)    Sedatif atau sedative-hipotonik merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem saraf pusat.
5)    Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan sebagai Methydioxy Methampetamin dengan nama populernya MDMA.Ekstasi obat sintesis yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun 1914. Pada waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahan prajurit di Amerika digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.
6)    Shabu-shabu merupakan komoditas baru yang sedang laris. Zat ini mempunyai nama kimia Methamfetamine yang mempunyai kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.



c.       Golongan Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
a.       Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
b.      Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
c.       Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
d.      Penyalahgunaan Dan Ketergantungan
Penyalahguanaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkotika secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkotika yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symptom).
e.         Penyebab Penyalahgunaan Narkotika
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor sebagai berikut.
a.       Faktor Individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkotika:
1)      Cenderung memberontak
2)      Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
3)      Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
4)      Kurang percaya diri
5)      Mudah kecewa, agresif dan destruktif
6)      Murung, pemalu, pendiam
7)      Merasa bosan dan jenuh
8)      Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
9)      Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
10)  Identitas diri kabur
11)  Kemampuan komunikasi yang rendah
12)  Putus sekolah
13)  Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
b.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
c.       Lingkungan Keluarga :
1)      Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
2)      Hubungan kurang harmonis
3)      Orang tua yang bercerai, kawin lagi
4)      Orang tua terlampau sibuk, acuh
5)      Orang tua otoriter
6)      Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
7)      Kurangnya kehidupan beragama.
a.       Lingkungan Sekolah :
1)      Sekolah yang kurang disiplin
2)      Sekolah terletak dekat tempat hiburan
3)      Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
4)      Adanya murid pengguna narkotika.
a.       Lingkungan Teman Sebaya :
1)      Berteman dengan penyalahguna
2)      Tekanan atau ancaman dari teman.
f.       Lingkungan Masyarakat / Sosial :
1)      Lemahnya penegak hokum
2)      Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna narkotika. Akan tetapi makin banyak factor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna narkotika.
f.       Gejala Klinis Penyalahgunaan Narkotika
Para pengguna narkotika dapat diketahui karena ada beberapa gejala klinis yang dialami para pengguna. Gejala-gejala tersebut sebagai berikut.
a.       Perubahan Fisik :
1)      Pada saat menggunakan narkotika: jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif.
2)      Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
3)      Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
4)      Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
b.  Perubahan sikap dan perilaku :
1)      Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
2)      Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
3)      Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
4)      Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
5)      Sering mendapat telepon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
6)      Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
7)      Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
g.      Pengaruh Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika dapat berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya. Pengaruh tersebut antara lain:
a.       Komplikasi Medik
Komplikasi medik biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.Adapun pengaruh-pengaruh kompliksi medic antara lain sebagai berikut.
1)      Otak dan susunan saraf pusat :
N  gangguan daya ingat
N  gangguan perhatian / konsentrasi
N  gangguan bertindak rasional
N  gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
N  gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
N  gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik/ buruk.
2)      Pada saluran napas dapat terjadi radang paru (Bronchopnemonia). pembengkakan paru (Oedema Paru)
3)      Pada jantung dapat terjadi peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
4)      Pada hati terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
5)      Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Para pengguna narkotika dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah: kencing nanah (GO), raja singa (Siphilis) dan lain-lain. Dan juga pengguna narkotika yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama membuat angka penularan HIV/AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV/AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Gambar 2.4 Poster CDC tahun 1989, yang mengetengahkan bahaya AIDS sehubungan dengan pemakaian narkoba.

6)      Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
7)      Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
8)      Komplikasi pada kehamilan :
N Ibu                 : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
N Kandungan   : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
N Janin              : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

b.      Dampak Sosial
1)      Di Lingkungan Keluarga :
N  Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
N  Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
N  Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
N  Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
N  Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2)      Di Lingkungan Sekolah :
N  Merusak disiplin dan motivasi belajar.
N  Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
N  Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
3)      Di Lingkungan Masyarakat :
N  Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
N  Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
N  Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
N  Meningkatnya kecelakaan.
h.      Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika
Upaya pencegahan meliputi 3 hal, antara lain:
a.       Pencegahan primer
Mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan narkotika dan melakukan intervensi.Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan narkotika, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan narkotika. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
b.      Pencegahan Sekunder
Mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan narkotika.
c.       Pencegahan Tersier
Merehabilitasi penyalahgunaan narkotika.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan narkotika:
a.       Mengasuh anak dengan baik.
N penuh kasih saying
N penanaman disiplin yang baik
N ajarkan membedakan yang baik dan buruk
N mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
N mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
b.      Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c.       Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d.      Orang tua menjadi contoh yang baik. Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
e.       Kembangkan komunikasi yang baik. Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
f.       Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
g.      Orang tua memahami masalah penyalahgunaan narkotika agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika antara lain sebagai berikut.
a.       Upaya terhadap siswa :
N  Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkotika.
N  Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika di sekolah.
N  Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian narkotika dan merokok.
N  Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (ekstrakurikuler).
N  Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling. Membantu siswa yang telah menyalahgunakan narkotika untuk bisa menghentikannya.
N  Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.
b.      Upaya untuk mencegah peredaran narkotika di sekolah :
N  Razia dengan cara sidak
N  Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
N  Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
N  Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
N  Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
c.       Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
N  Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
N  Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
N  Sikap keteladanan guru amat penting
N  Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan narkotika:
a.       Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
b.      Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan narkotika sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
c.       Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan narkotika.
d.      Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan narkotika.

2.      Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Ada beberapa definisi mengenai remaja, Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan mendefinisikan masa remaja sebagai masa penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang paling berat (Hurlock, 1993).Zakiah Darajad mendefinisikan remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menuju dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa (Darajad, 1990). Zakiah Darajad dalam bukunya yang lain mendefinisikan remaja sebagai tahap umur yang datang setelah masa anak-anak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan membawah akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian remaja (Darajad, 1995).Hasan Bisri dalam bukunya Remaja Berkualitas, mengartikan remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Bisri, 1995).
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, karena pada masa ini remaja telah mengalami perkembangan fisik maupun psikis yang sangat pesat, dimana secara fisik remaja telah menyamai orang dewasa, tetapi secara psikologis mereka belum matang sebagaimana yang dikemukakan oleh Calon (1953) masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak (Monsk, 2002). Perkembangan fisik dan psikis menimbulkan kebingungan dikalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und drung dan akan membawah akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian remaja.

B.   KERANGKA PIKIRText Box: Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan Remaja











BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.  Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada remaja atau pelajar di beberapa sekolah di Kota Makassar dan beberapa pengguna narkotika yang ada di Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.

B.  Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.
Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari remaja yang ada di Kota Makassar.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Sistematis dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2004: 95).

C.  Jenis dan Sumber Data
1.    Jenis Data
a.       Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh.
b.      Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden.
2.      Sumber Data
a.         Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden. Jawaban responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan.
b.        Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari dokumentasi/tulisan (buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.

D.  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.    Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
2.    Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari :
a.   Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada remaja, khususnya remaja pengguna narkotika.
b.   Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman remaja terhadap penggunaan narkotika.

E.  Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
a.       Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah narkotika.
b.      Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah pergaulan remaja.

F.   Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian yang digunakan. Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian dari anggota organisasi. Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis penulis. Alat ukur yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert. Metode ini merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala sebagai berikut.
a.     Skala 1 = sangat rendah
b.    Skala 2 = rendah
c.     Skala 3 = baik
d.    Skala 4 = sangat baik
Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided). Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum bias member jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable) ini diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central tendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat diperoleh dari responden.

G. Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis stalitis infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut :
                     n å x y – (åx) (åy)
R x y =
{n åx2 – (åx)2 }{åy2- (åy)2}
Keterangan :
R         = Keofisien Korelasi
x       = Skor butir item dari variabel x
∑y       = Skor butir item dari variabel y
∑ x y   = Hasil kali dengan skor butir item
N         = Jumlah sampel




BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.    HASIL PENELITIAN
1.      Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner  yang telah diberikan  kepada responden selanjutnya  ditanggapi dengan memberikan tanda cheklist (√) guna memperoleh  data untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angket berisi  masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masing-masing memiliki  point berikut pilihan tanggapan :
Sangat Setuju (SS)                                       : 4 poin
Setuju (S)                                                     : 3poin
Tidak Setuju (TS)                                         : 2 poin
Sangat Tidak setuju (STS)                           : 1 poin

Tabel 4.1
Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan presentase faktor disrtibusi hubungan penggunaan narkotika terhadap pergaulan remaja Kota Makassar
No
Variabel
Jumlah responden
Skor
1.
2.
X
Y
20 orang
20 orang
642
622
Jumlah
40 orang
1264
Dilihat dari jumlah responden 20 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 20 x 2 = 40. hasil pengolahan data variabel x dengan skor 642 dengan variabel y dengan skor 622 maka jumlah 1264.

Tabel 4.2
Distribusi Pengaruh Narkotika (Variabel X)
No.
Nama Responden
Nomor Soal
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Syamsul Huda Santosa
3
3
2
2
4
3
4
2
4
3
30
2
Musdhalifa Adha
2
4
3
4
3
2
3
2
3
3
29
3
Nur Halifa
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
33
4
Putri Ingrid
4
3
3
4
4
3
3
1
3
1
29
5
Ramlan Saputra Natsir
3
4
3
4
4
3
4
3
3
1
32
6
Miftahul Rahmat
2
4
3
3
4
3
4
2
3
2
30
7
Rana Fitriani Syam
4
4
2
4
4
3
4
3
2
3
33
8
Mutmainah
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
31
9
Dwiki Istiqamah
4
2
4
3
3
3
3
1
4
3
30
10
Musyawira
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
34
11
Tiara Puspitasari
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
38
12
Yuniske Novalin
3
3
4
4
4
1
3
4
3
4
33
13
Sulfiah Dwi .A
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
34
14
Fadillah Musdalifah
4
4
4
3
4
3
3
3
4
2
34
15
Akhmad Juaeni
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
35
16
Syamsul Huda Santosa
4
1
4
4
4
2
1
1
3
4
28
17
Musdhalifa Adha
4
3
4
4
3
3
2
4
2
3
32
18
Nur Halifa
4
3
4
4
4
3
2
4
2
4
34
19
Putri Ingrid
3
3
3
2
2
3
3
4
2
4
29
20
Ramlan Saputra Natsir
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
34




  
Tabel 4.3
Distribusi Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja ( Variabel Y)
No.
Nama Responden
Nomor Soal
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Syamsul Huda Santosa
4
1
4
4
4
2
1
1
3
4
28
2
Musdhalifa Adha
4
3
4
4
3
3
2
4
2
3
32
3
Nur Halifa
4
3
4
4
4
3
2
4
2
4
34
4
Putri Ingrid
3
3
3
2
2
3
3
4
2
4
29
5
Ramlan Saputra Natsir
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
34
6
Miftahul Rahmat
3
2
3
3
4
3
2
3
4
4
31
7
Rana Fitriani Syam
3
2
4
3
3
3
2
3
1
4
28
8
Mutmainah
4
3
4
4
3
4
1
3
3
4
33
9
Dwiki Istiqamah
4
2
4
4
4
3
2
4
1
4
32
10
Musyawira
4
3
4
3
2
3
3
3
2
4
31
11
Tiara Puspitasari
4
3
4
4
4
3
3
1
1
4
31
12
Yuniske Novalin
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
31
13
Sulfiah Dwi .A
4
2
3
2
1
4
2
3
3
4
28
14
Fadillah Musdalifah
3
3
4
3
3
3
2
3
2
4
30
15
Akhmad Juaeni
4
4
4
4
4
3
2
4
1
4
34
16
Miftahul Rahmat
4
4
2
4
4
3
3
2
4
3
33
17
Rana Fitriani Syam
4
2
3
4
2
3
2
3
3
2
28
18
Mutmainah
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
29
19
Dwiki Istiqamah
4
4
2
4
3
3
4
1
4
2
31
20
Musyawira
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
35

       


  


Tabel 4.4
Distribusi Pengaruh Penggunaan Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar
No.
X
Y
X.Y
X2
Y2
1
30
28
840
900
784
2
29
32
928
841
1024
3
33
34
1122
1089
1156
4
29
29
841
841
841
5
32
34
1088
1024
1156
6
30
31
930
900
961
7
33
28
924
1089
784
8
31
33
1023
961
1089
9
30
32
960
900
1024
10
34
31
1054
1156
961
11
38
31
1178
1444
961
12
33
31
1023
1089
961
13
34
28
952
1156
784
14
34
30
1020
1156
900
15
35
34
1190
1225
1156
16
28
33
924
784
1089
17
32
28
896
1024
784
18
34
29
986
1156
841
19
29
31
899
841
961
20
34
35
1190
1156
1225
Total
642
622
19968
20732
19442

Tabel 4.5
Data dan Tabel Korelasi antara Variabel X dan Y
No.
Variabel
Jumlah (Responden)
Skor
1
X2
20 orang
20732
2
Y2
20 orang
19442
3
Xy
40 orang
19968
Jumlah
40 orang
60142

Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :
                     n å x y – (åx) (åy)
 R x y =
{n åx2 – (åx)2 }{n åy2- (åy)2}

                           20 (19968) – (642) (622)
 R x y =
{20(20732) - (642)2} {20(19442) - (622)2­­­­}

                                399360 – 399324
        =
(414640-412164) - (388840-386884)

                            36
        =
(2476) - (1956)

                     36
        =
520

        =    
       = 1,58
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi dari pengolahan data kuesioner dengan rumus produk momen person adalah 1,58 menunjukkan hubungan yang kuat antara  variabel x (narkotika) dan variabel y (penggunaan narkotika di kalangan remaja), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan narkotika terhadap pergaulan remaja Kota Makassar.
Pembahasan hasil angket dengan 20 responden telah kami susun secara sistematis dan telah kami persentasekan sebagai berikut.
Tabel 4.6
Persentase Pengaruh Narkotika (Variabel X)
No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
Jumlah Persentase (%)
N
%
N
%
N
%
N
%
1
Narkotika adalah musuh nomor satu bagi generasi muda.
13
65%
5
25%
2
10%
0
0%
100%
2
Pergaulan bebas sangat erat kaitannya narkotika.
6
30%
12
60%
1
5%
1
5%
100%
3
Faktor lingkungan dan keluarga dapat mempengaruhi seseorang menggunakan narkotika.
8
40%
10
50%
2
10%
0
0%
100%
4
Mengkonsumsi narkotika adalah pekerjaan sia-sia yang dapat menghancurkan hidup dan masa depan.
14
70%
4
20%
2
10%
0
0%
100%
5
Narkotika jarum suntik adalah penyebab utama penularan penyakit HIV/AIDS.
14
70%
5
25%
1
5%
0
0%
100%
6
Pengguna narkotika tidak bisa sembuh.
1
5%
14
70%
4
20%
1
5%
100%
7
Menggunakan narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.
7
35%
10
50%
2
10%
1
5%
100%
8
Narkotika menyerang system kerja otak.
5
25%
9
45%
3
15%
3
15%
100%
9
Narkotika menyebabkan ketergantungan.
5
25%
11
55%
4
20%
0
0%
100%
10
Narkotika dapat mempengaruhi prestasi para remaja.
8
40%
8
40%
2
10%
2
10%
100%


Tabel 4.7
Persentase Pergaulan Remaja (Variabel Y)
No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
Jumlah Persentase (%)
N
%
N
%
N
%
N
%
1
Narkotika sudah tidak asing lagi didengar.
14
70%
6
30%
0
0%
0
0%
100%
2
Remaja yang menggunakan narkotika adalah remaja yang putus sekolah.
3
15%
11
55%
5
25%
1
5%
100%
3
Remaja menggunakan narkotika berarti remaja gaul.
12
60%
6
30%
2
10%

0%
100%
4
Remaja menggunakan narkotika atas dasar solidaritas sesama teman.
12
60%
4
20%
4
20%
0
0%
100%
5
Beberapa remaja yang menggunakan narkotika berprinsip bahwa narkotika dapat menimbulkan kreativitas.
9
45%
7
35%
3
15%
1
5%
100%
6
Remaja paling rentan menggunakan narkotika.
2
10%
16
80%
2
10%
0
0%
100%
7
Tinggal satu atap bersama pengguna narkotika dapat mempengaruhi kita untuk ikut menggunakan narkotika tersebut.
3
15%
6
30%
9
45%
2
10%
100%
8
Diskriminasi terhadap pengguna  narkotika adalah sikap yang salah.
5
25%
11
55%
1
5%
3
15%
100%
9
 Seseorang yang menggunakan narkotika harus memberitahu orang lain dalam komunitasnya.
4
20%
7
35%
5
25%
4
20%
100%
10
Menggunakan narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.
14
70%
3
15%
3
15%
0
0%
100%
2.      Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung diperoleh  beberapa responden yang mengaku menggunakan narkotika. Sebagian dari mereka mengatakan menggunakan narkotika atas dasar coba-coba. Sebagian lagi karena faktor keluarga dan lingkungan pergaulan mereka. Mereka tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan dari narkotika yang mereka gunakan. Mereka mendapatkan narkotika dari teman mereka sendiri. Adapun jenis narkotika yang mereka gunakan adalah narkotika suntik, ekstasi dan ganja. Tujuan mereka menggunakan narkotika adalah untuk menenangkan diri dari masalah yang mereka alami di keluarga ataupun lingkungan sekitar. Sedangkan mereka mengalami kerugian materi dan kesehatan. Salah satu dari mereka sangat ingin berhenti menggunakan narkotika. Akan tetapi, mereka sulit untuk berhenti dan ingin terus menggunakan narkotika.

B.     PEMBAHASAN
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya. Di mata para remaja, narkotika adalah zat yang berbahaya yntuk dikonsumsi dan disalahgunakan. Tetapi, mereka menganggap bahwa hanya narkotikalah yang bias memberikan ketenangan kepada mereka dikala mereka mempunyai masalah atau stress.
Mereka menggunakan narkotika atas dasar rasa ingin tahu yang tinggi dan faktor keluarga serta lingkungan pergaulan mereka. Mereka terkadang menggunakan narkotika karena adanya rasa solidaritas dan saling menghargai sesama teman yang salah. Selain itu, masalah-masalah dalam keluarga dan sekolah juga mempengaruh seorang remaja untuk menggunakan narkotika.
Adapun dampak yang dirasakan para remaja yang menggunakan narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1.      Kesadaran mereka akan bahaya narkotika masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa narkotika itu adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan pergaulan yang lebih layak dan mengatasi masalah.
2.      Dari hasil penelitian yang diperoleh, penyebab mereka memakai narkotika adalah sebagai berikut:
ï Rasa ingin tahu yang tinggi.
ï Adanya masalah dalam keluarga dan sekolah.
ï Lingkungan pergaulan.
ï Adanya rasa solidaritas sesama teman.
3.      Dampak yang dirasakan para remaja yang menggunakan narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.

B.  SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka kami menyarankan:
1.      Agar lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang narkotika dan pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah.
2.      Hendaknya aparat yang berwajib terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas narkotika.
3.      Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada yang menyebarkan narkotika di sekolah-sekolah.
4.      Hendaknya para orang tua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus narkotika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar