KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
hidayah dan pertolongannya, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan, guna
memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti proses belajar mengajar di SMA
Negeri 12 Makassar.
Berbagai
rintangan dan hambatan yang penulis alami selama merevisi karya tulis ini,
namun Alhamdulillah akhirnya dengan penuh keuletan dan kesungguhan penulis,
sehingga dapat terselesaikan dengan judul, “Pengaruh Narkotika terhadap
Pergaulan Remaja”.
Penulis
menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah, karena
keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga
karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun, penulis sangat harapkan untuk menuju ke arah
penyempurnaan karya tulis ini.
Karya
tulis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, maka
sepatutnya penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,
kepada:
1.
Bapak Drs. Abbas Pandi, selaku Kepala
SMA Negeri 12 Makassar.
2.
Ibu Dra. Herlina Sulaiman, selaku guru
pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini.
3.
Ober Siregar, selaku penulis dari Karya
Tulis yang kami revisi ulang dan melakukan penelitian ulang dari
teori-teorinya.
4. Kedua
orang tua kami yang memberi motivasi, dorongan, semangat dan doa yang tidak
henti-hentinya.
5.
Rekan-rekan se angkatan, atas segala
dorongan, saran dan komentar yang diberikan selama praktikum yang kami lakukan
hingga penyelesaian karya tulis ini.
Bantuan
dan pengorbanan semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah
SWT, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembangunan, khususnya dalam
pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Makassar,
15 Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………...………………………………….…………i
HALAMAN
PENGESAHAN ………………………………………….……….. ii
ABSTRAK
……………………………………………………….…..…….…… iii
KATA
PENGANTAR………….……………………………………..………… iv
DAFTAR
ISI ………………………..……………………………….…………...vi
DAFTAR
TABEL ………………………………………………………………viii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……………………...……………….………………..1
B.
Rumusan Masalah …………………………….…...……..……...…..
2
C.
Tujuan Penelitian ...………………………………...…...……......….
2
D.
Manfaat Penelitian……………………...…………………………....
3
E.
Sistematika
Penulisan……………………………………………….. 3
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.
Tinjauan Pustaka………..…………………………………………. 4
B.
Kerangka Pikir……………………………….………………..…...15
BAB
III METODE PENELITIAN
A. Lokasi
Penelitian…………………………….……………………..16
B. Populasi
dan Sampel…………………………………..…………...16
C. Jenis
dan Sumber Data………….……………………….…………16
D. Metode
Pengumpulan Data………………………………………..17
E. Variabel
Penelitian...……………………………………………….17
F. Istrumen
Penelitian………..…………………………………...…..18
G. Metode
Analisis……………………..……………………………..19
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian…………………………………...……………......20
B. Pembahasan………………………………………………..………27
BAB
V PENUTUP
a. Kesimpulan…………………………………….…………………..28
b. Saran
……………………………………………….…….………..28
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
PENULIS
RIWAYAT
HIDUP
DAFTA TABEL
Tabel 4.1
Distribusi Statistik Deskriftif Variabel x
dengan Variabel y
dengan Presentase Faktor Disrtibusi Hubungan Pengaruh
Narkotika terhadap Pergaulan Remaja
………….……….. 20
Tabel 4.2 Distribusi Pengaruh Narkotika
(Variabel X) ………….......
21
Tabel 4.3 Distribusi Penggunaan
Narkkotika di Kalangan Remaja
(Variabel
Y)……………...………………………………..
22
Tabel 4.4 Distribusi Pengaruh Narkotika
terhadap Pergaulan
Remaja…………….…………………………………….
. 23
Tabel 4.5 Data dan Tabel Korelasi antara
Variabel X dan Y……… . 23
Tabel 4.6 Persentase Pengaruh Narkotika (Variabel
X) ……………. 25
Tabel 4.7 Persentase Pergaulan Remaja
(Variabel Y) ……………… 26
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Usia remaja adalah
usia dimana anak membutuhkan perhatian lebih dari orang tua. Sebab di usia
seperti itu anak berusaha mencari identitas diri. Jiwa remaja penuh gejolak dan
pemberontakan. Gejolak ingin mendapatkan pengakuan atas keberadaannya, ingin
mendapatkan kepercayaan, ingin mendapatkan penghargaan, ingin berprestasi,
ingin menunjukkan keberanian, dan ingin mendapatkan kebebasan dan kemandirian.
Kecenderungan anak melakukan
penyalahgunaan narkotika tidak dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab
orang tua. Sekalipun lingkungan seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya,
mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, tetapi apabila orang tua dapat
melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, maka pengaruh lingkungan tersebut
dapat ditekan seminimal mungkin.
Di masa modern sekarang ini
peredaran narkotika sudah tidak bisa ditolerir, tidak memandang lingkungan dan
usia. Banyak anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan
menuju kedewasaan, terserang atau tergoda oleh narkotika. Walaupun telah
diadakan penyuluhan-penyuluhan beberapa kali di sekolah-sekolah tapi narkotika
tetap merasuki pikiran para pelajar yang masa depannya masih dipertanyakan.
Masa depan yang seharusnya menjadi tujuan atau akhir dari perjuangan para
pelajar dimasa-masa sekolah kini dipertanyakan statusnya. Jika narkotika terus
berkembang dan menggoda para pelajar agar mengalihkan pandangannya pada
narkotika maka para pelajar yang akan menjadi penerus bangsa akan kandas di
tengah jalan.
Sekolah merupakan tempat yang tepat bagi
para pelajar untuk melakukan berbagai kegiatan yang positif, mengembangkan
bakat dan minatnya agar tidak terjemurus kepada penyalahgunaan narkotika. Akan
tetapi, tentunya pelajar jauh lebih lama berada di keluarganya dibandingkan
dengan berada di sekolah.Oleh sebab itu, orang tua jauh lebih berperan untuk
menjaga, dan mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkotika.
Generasi muda saat ini perlu
memiliki kesadaran akan pentingnya manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya,
serta kesadaran akan pentingnya pengembangan potensi setiap individu untuk
membentuk Indonesia yang bermartabat, maju, dan bebas dari narkotika.
Dari permasalahan di
atas, maka kami tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “Pengaruh Narkotika
terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar.”
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Seberapa jauh tingkat pengetahuan
para remaja atau pelajar tentang narkotika?
2. Apakah penyebab para remaja atau
pelajar menggunakan narkotika?
3. Apakah dampak penggunaan narkotika
di kalangan remaja atau pelajar?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
para remaja atau pelajar tentang narkotika.
2. Untuk mengetahui penyebab para
remaja atau pelajar menggunakan narkotika.
3. Untuk mengetahui dampak penggunaan
narkotika di kalangan remaja atau pelajar.
D.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat
Akademik
Memberikan
pemahaman kepada para remaja tentang pengaruh narkotika terhadap pergaulan
remaja.
2.
Manfaat
Praktis
Sebagai
bahan masukan kepada segenap pihak yang berminat untuk meneliti tentang pengaruh
narkotika terhadap pergaulan remaja.
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
Bab
I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab
II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka
pikir yang menguraikan tentang tinjauan pustaka dan kerangka pikir.
Bab
III merupakan bab
metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode pengumpulan data.
Bab
IV merupakan bab pembahasan yang
berisi tentang
narkotika di kalangan remaja.
Bab
V merupakan bab penutup yang
menguraikan kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. TINJAUAN
PUSTAKA
1. Narkotika
a. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bunga tanaman baik sintesis maupun
semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan perubahan kesadaran , hilangnya
rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulakan ketergantungan
serta kecanduan.
b.
Jenis-jenis Narkotika yang sering
Disalahgunakan
1) Opioda yaitu nama segolongan zat alamiah,
semisintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon POPPY, pertama kali
ditemukan di Asia Kecil , digunakan untuk pengobatan oleh bangsa Mesir,
kemudian akhirnya menyebar ke Yunani. Selain digunkan sebagai obat Opioda juga
digunkan sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang. Yang termasuk Opioda
adalah:
ï Opiat/Oipium
ï Morfin
ï Heroin
ï Kodein
ï Opiat Sintetik
2) Kokain merupakan zat yang sangat kuat
berupa bubuk Kristal putih yang disuling dari daun Coca (Erythroxylan Coc) yang
tumbuh di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sedangkan Kokain freebase adalah
kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga
dihisap berbentuk kepingan kecil (rocks/batu) sebesar kismis. Salah satu kokain
yang popular adalah Crac.
3) Kanabis/ganja berasal dari tanaman dengan nama
Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya
digunakan sebagai obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan. Seseorang
yang baru saja menggunakan Kanabis sering kali memeperlihatkan tanda-tanda
mabuk dengan mata merah dan bola mata membesar.
4) Sedatif atau sedative-hipotonik merupakan
zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem saraf pusat.
5) Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan
sebagai Methydioxy Methampetamin dengan nama populernya MDMA.Ekstasi obat
sintesis yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun
1914. Pada waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahan prajurit
di Amerika digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.
6) Shabu-shabu merupakan komoditas baru yang
sedang laris. Zat ini mempunyai nama kimia Methamfetamine yang mempunyai
kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika
stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.
Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.
c.
Golongan Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
a. Golongan
I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
b. Golongan
II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh
: Morfin, Petidin.
c. Golongan
III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
d.
Penyalahgunaan Dan Ketergantungan
Penyalahguanaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkotika secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah keadaan dimana telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkotika
yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau
diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symptom).
e.
Penyebab Penyalahgunaan Narkotika
Penyebabnya
sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor sebagai berikut.
a. Faktor Individual
Kebanyakan dimulai
pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi,
psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko
lebih besar menggunakan narkotika:
1) Cenderung
memberontak
2) Memiliki
gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
3) Perilaku
yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
4) Kurang
percaya diri
5) Mudah
kecewa, agresif dan destruktif
6) Murung,
pemalu, pendiam
7) Merasa
bosan dan jenuh
8) Keinginan
untuk bersenang – senang yang berlebihan
9) Keinginan
untuk mencaoba yang sedang mode
10) Identitas
diri kabur
11) Kemampuan
komunikasi yang rendah
12) Putus
sekolah
13) Kurang
menghayati iman dan kepercayaan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah,
teman sebaya, maupun masyarakat.
c. Lingkungan Keluarga :
1) Komunikasi
orang tua dan anak kurang baik
2) Hubungan
kurang harmonis
3) Orang
tua yang bercerai, kawin lagi
4) Orang
tua terlampau sibuk, acuh
5) Orang
tua otoriter
6) Kurangnya
orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
7) Kurangnya
kehidupan beragama.
a. Lingkungan
Sekolah :
1) Sekolah
yang kurang disiplin
2) Sekolah
terletak dekat tempat hiburan
3) Sekolah
yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara
kreatif dan positif
4) Adanya
murid pengguna narkotika.
a. Lingkungan
Teman Sebaya :
1) Berteman dengan penyalahguna
2) Tekanan atau ancaman dari teman.
f. Lingkungan
Masyarakat / Sosial :
1) Lemahnya penegak hokum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi
yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas
memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna narkotika. Akan
tetapi makin banyak factor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang
menjadi penyalahguna narkotika.
f. Gejala Klinis Penyalahgunaan
Narkotika
Para pengguna narkotika dapat
diketahui karena ada beberapa gejala klinis yang dialami para pengguna. Gejala-gejala
tersebut sebagai berikut.
a. Perubahan
Fisik :
1) Pada saat menggunakan narkotika:
jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk,
agresif.
2) Bila terjadi kelebihan dosis
(Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin,
bahkan meninggal.
3) Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata
merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas
mandi, kejang, kesadaran menurun.
4) Pengaruh jangka panjang : penampilan
tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos,
bekas suntikan pada lengan.
b.
Perubahan sikap dan perilaku :
1) Prestasi di sekolah menurun, tidak
mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
2) Pola tidur berubah, begadang, sulit
dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
3) Sering berpergian sampai larut malam,
terkadang tidak pulang tanpa ijin.
4) Sering mengurung diri, berlama-lama
di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
5) Sering mendapat telepon dan
didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
6) Sering berbohong, minta banyak uang
dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual
barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan
sering berurusan dengan polisi.
7)
Sering
bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan,
tertutup dan penuh rahasia.
g.
Pengaruh Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika dapat berpengaruh pada tubuh manusia dan
lingkungannya. Pengaruh tersebut antara lain:
a. Komplikasi Medik
Komplikasi
medik biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.Adapun
pengaruh-pengaruh kompliksi medic antara lain sebagai berikut.
1) Otak dan susunan saraf pusat :
N gangguan daya ingat
N gangguan perhatian / konsentrasi
N gangguan bertindak rasional
N gagguan perserpsi sehingga
menimbulkan halusinasi
N gangguan motivasi, sehingga malas
sekolah atau bekerja
N gangguan pengendalian diri, sehingga
sulit membedakan baik/ buruk.
2) Pada saluran napas dapat terjadi
radang paru (Bronchopnemonia). pembengkakan paru (Oedema Paru)
3) Pada jantung dapat terjadi peradangan
otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
4) Pada hati terjadi Hepatitis B dan C
yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS) dan
HIV/AIDS. Para pengguna narkotika dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi,
mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk
membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah: kencing nanah (GO),
raja singa (Siphilis) dan lain-lain. Dan juga pengguna narkotika yang menggunakan
jarum suntik secara bersama-sama membuat angka penularan HIV/AIDS semakin
meningkat. Penyakit HIV/AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual,
selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Gambar 2.4
Poster CDC tahun 1989, yang mengetengahkan bahaya AIDS sehubungan dengan
pemakaian narkoba.
6) Sistem Reproduksi : sering terjadi
kemandulan.
7) Kulit : terdapat bekas suntikan bagi
pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju
lengan panjang.
8) Komplikasi pada kehamilan :
N Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
N Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir
mati
N Janin : pertumbuhan
terhambat, premature, berat bayi rendah.
b. Dampak Sosial
1) Di Lingkungan Keluarga :
N Suasana nyaman dan tentram dalam
keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
N Orang tua resah karena barang
berharga sering hilang.
N Perilaku menyimpang / asosial anak (
berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
N Putus sekolah atau menganggur,
karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, kesulitan keuangan.
N Orang tua menjadi putus asa karena
pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2) Di Lingkungan Sekolah :
N Merusak disiplin dan motivasi
belajar.
N Meningkatnya tindak kenakalan,
membolos, tawuran pelajar.
N Mempengaruhi peningkatan
penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
3) Di Lingkungan Masyarakat :
N Tercipta pasar gelap antara pengedar
dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
N Pengedar atau bandar menggunakan
perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
N Meningkatnya kejahatan di masyarakat
: perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
N Meningkatnya kecelakaan.
h. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan
Narkotika
Upaya pencegahan meliputi 3 hal, antara lain:
a. Pencegahan primer
Mengenali
remaja resiko tinggi penyalahgunaan narkotika dan melakukan intervensi.Upaya
ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi
untuk menyalahgunakan narkotika, setelah itu melakukan intervensi terhadap
mereka agar tidak menggunakan narkotika. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak
anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak
dapat diatasi dengan baik.
b. Pencegahan Sekunder
Mengobati
dan intervensi agar tidak lagi menggunakan narkotika.
c. Pencegahan Tersier
Merehabilitasi
penyalahgunaan narkotika.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah
penyalahgunaan narkotika:
a. Mengasuh anak dengan baik.
N penuh kasih saying
N penanaman disiplin yang baik
N ajarkan membedakan yang baik dan
buruk
N mengembangkan kemandirian, memberi
kebebasan bertanggung jawab
N mengembangkan harga diri anak,
menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
b. Ciptakan suasana yang hangat dan
bersahabat. Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
e. Kembangkan komunikasi yang baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati
pendapat anak.
f. Memperkuat kehidupan beragama. Yang
diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang
terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
g. Orang tua memahami masalah
penyalahgunaan narkotika agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan
penyalahgunaan narkotika antara lain sebagai berikut.
a. Upaya terhadap siswa :
N Memberikan pendidikan kepada siswa
tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkotika.
N Melibatkan siswa dalam perencanaan
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika di sekolah.
N Membentuk citra diri yang positif
dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari
pemakaian narkotika dan merokok.
N Menyediakan pilihan kegiatan yang
bermakna bagi siswa (ekstrakurikuler).
N Meningkatkan kegiatan bimbingan
konseling. Membantu siswa yang telah menyalahgunakan narkotika untuk bisa
menghentikannya.
N Penerapan kehidupan beragama dalam
kegiatan sehari – hari.
b. Upaya untuk mencegah peredaran narkotika
di sekolah :
N Razia dengan cara sidak
N Melarang orang yang tidak
berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
N Melarang siswa ke luar sekolah pada
jam pelajaran tanpa ijin guru
N Membina kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak.
N Meningkatkan pengawasan sejak anak
itu datang sampai dengan pulang sekolah.
c. Upaya untuk membina lingkungan
sekolah :
N Menciptakan suasana lingkungan
sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan
anak didik.
N Mengupayakan kehadiran guru secara
teratur di sekolah
N Sikap keteladanan guru amat penting
N Meningkatkan pengawasan anak sejak
masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah
penyalahguanaan narkotika:
a. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di
daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan
secara bersama- sama.
b. Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang penyalahguanaan narkotika sehingga masyarakat dapat
menyadarinya.
c. Memberikan penyuluhan tentang hukum
yang berkaitan dengan narkotika.
d. Melibatkan semua unsur dalam
masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan narkotika.
2. Definisi Remaja
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat.Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja
adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi
remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10
sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja
dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Ada
beberapa definisi mengenai remaja, Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan
mendefinisikan masa remaja sebagai masa
penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang
paling berat (Hurlock, 1993).Zakiah Darajad mendefinisikan remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh
oleh seseorang dari anak-anak menuju dewasa, meliputi semua perkembangan yang
dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa (Darajad, 1990). Zakiah
Darajad dalam bukunya yang lain mendefinisikan remaja sebagai tahap umur yang datang setelah masa anak-anak berakhir,
ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar
dan membawah akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan,
serta kepribadian remaja (Darajad, 1995).Hasan Bisri dalam bukunya Remaja
Berkualitas, mengartikan remaja adalah
mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan
ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Bisri, 1995).
Dari
beberapa definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan masa remaja adalah masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa, karena pada masa ini remaja telah
mengalami perkembangan fisik maupun psikis yang sangat pesat, dimana secara
fisik remaja telah menyamai orang dewasa, tetapi secara psikologis mereka belum
matang sebagaimana yang dikemukakan oleh Calon (1953) masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau
peralihan karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi tidak lagi memiliki
status anak-anak (Monsk, 2002). Perkembangan fisik dan psikis menimbulkan
kebingungan dikalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai
periode sturm und drung dan akan membawah akibat yang tidak sedikit terhadap
sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian remaja.
B.
KERANGKA
PIKIR
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam
penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada remaja atau pelajar
di beberapa sekolah di Kota Makassar dan beberapa pengguna narkotika yang ada
di Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1
Februari 2011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi
adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.
Sedangkan
sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari remaja
yang ada di Kota Makassar.
Adapun
teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Sistematis dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2004: 95).
C. Jenis dan Sumber Data
1.
Jenis
Data
a. Data
kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik
untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh.
b. Data
kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang
dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas
pemecahan masalah berupa tanggapan responden.
2.
Sumber
Data
a.
Data Primer adalah data yang diperoleh
melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut
diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden.
Jawaban responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan.
b.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh
dari berbagai sumber, antara lain dari dokumentasi/tulisan (buku-buku,
laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi
pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai
literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang
relevan dengan masalah yang dibahas.
2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data
yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari :
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara
langsung pada remaja, khususnya remaja pengguna narkotika.
b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman
remaja terhadap penggunaan narkotika.
E. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok
permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah:
a.
Variabel independen (variabel bebas) yang
dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas dalam hal ini adalah narkotika.
b.
Variabel dependen (variabel terikat) yang
dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah pergaulan remaja.
F.
Instrumen
Penelitian
Instrumen
penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan
oleh Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan
variabel penelitian yang digunakan. Angket untuk disebarkan kepada responden
yang merupakan bagian dari anggota organisasi. Angket ini berisi
pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis penulis. Alat ukur
yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert. Metode ini
merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi
respons sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan
metode ini responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian
terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala sebagai
berikut.
a. Skala
1 = sangat rendah
b. Skala
2 = rendah
c. Skala
3 = baik
d. Skala
4 = sangat baik
Untuk
mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya
pasti atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided). Hal ini sesuai dengan
pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan
jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided
mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum bias member jawaban, netral atau
ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable) ini diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya
jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central tendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas
kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan
banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya
dapat diperoleh dari responden.
G. Metode Analisis
Analisis
data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan
responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis stalitis infrensional korelasional.
Teknik penulis, uji statistik yang dipergunakan adalah produknya momen pearson
dengan rumus sebagai berikut :
n å
x y – (åx)
(åy)
R
x y =
{n åx2 – (åx)2
}{åy2-
(åy)2}
Keterangan :
R = Keofisien
Korelasi
∑x = Skor butir item dari variabel
x
∑y = Skor
butir item dari variabel y
∑ x y = Hasil kali
dengan skor butir item
N = Jumlah
sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL PENELITIAN
1.
Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x
dan y, kuesioner yang telah
diberikan kepada responden
selanjutnya ditanggapi dengan memberikan
tanda cheklist (√) guna memperoleh data
untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angket berisi
masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut pilihan tanggapan :
Sangat Setuju (SS) :
4 poin
Setuju (S) :
3poin
Tidak Setuju (TS) :
2 poin
Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin
Tabel 4.1
Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan
variabel y dengan presentase faktor
disrtibusi hubungan penggunaan narkotika terhadap pergaulan remaja Kota
Makassar
No
|
Variabel
|
Jumlah responden
|
Skor
|
1.
2.
|
X
Y
|
20 orang
20 orang
|
642
622
|
Jumlah
|
40 orang
|
1264
|
Dilihat dari jumlah responden 20 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 20 x 2 = 40. hasil pengolahan data variabel x dengan skor
642 dengan variabel y dengan skor 622 maka jumlah 1264.
Tabel 4.2
Distribusi Pengaruh Narkotika (Variabel X)
No.
|
Nama Responden
|
Nomor Soal
|
Skor
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
Syamsul Huda Santosa
|
3
|
3
|
2
|
2
|
4
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
30
|
2
|
Musdhalifa
Adha
|
2
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
29
|
3
|
Nur Halifa
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
33
|
4
|
Putri
Ingrid
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
1
|
3
|
1
|
29
|
5
|
Ramlan Saputra Natsir
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
1
|
32
|
6
|
Miftahul
Rahmat
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
30
|
7
|
Rana Fitriani Syam
|
4
|
4
|
2
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
33
|
8
|
Mutmainah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
31
|
9
|
Dwiki Istiqamah
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
1
|
4
|
3
|
30
|
10
|
Musyawira
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
34
|
11
|
Tiara Puspitasari
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
38
|
12
|
Yuniske
Novalin
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
1
|
3
|
4
|
3
|
4
|
33
|
13
|
Sulfiah Dwi .A
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
34
|
14
|
Fadillah
Musdalifah
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
34
|
15
|
Akhmad Juaeni
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
35
|
16
|
Syamsul
Huda Santosa
|
4
|
1
|
4
|
4
|
4
|
2
|
1
|
1
|
3
|
4
|
28
|
17
|
Musdhalifa Adha
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
32
|
18
|
Nur
Halifa
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
4
|
34
|
19
|
Putri Ingrid
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
2
|
4
|
29
|
20
|
Ramlan
Saputra Natsir
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
34
|
Tabel 4.3
Distribusi
Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja ( Variabel Y)
No.
|
Nama Responden
|
Nomor Soal
|
Skor
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
Syamsul Huda Santosa
|
4
|
1
|
4
|
4
|
4
|
2
|
1
|
1
|
3
|
4
|
28
|
2
|
Musdhalifa
Adha
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
32
|
3
|
Nur Halifa
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
4
|
34
|
4
|
Putri
Ingrid
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
2
|
4
|
29
|
5
|
Ramlan Saputra Natsir
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
34
|
6
|
Miftahul
Rahmat
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
4
|
4
|
31
|
7
|
Rana Fitriani Syam
|
3
|
2
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
1
|
4
|
28
|
8
|
Mutmainah
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
1
|
3
|
3
|
4
|
33
|
9
|
Dwiki Istiqamah
|
4
|
2
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
1
|
4
|
32
|
10
|
Musyawira
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
4
|
31
|
11
|
Tiara Puspitasari
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
1
|
1
|
4
|
31
|
12
|
Yuniske
Novalin
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
31
|
13
|
Sulfiah Dwi .A
|
4
|
2
|
3
|
2
|
1
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
28
|
14
|
Fadillah
Musdalifah
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4
|
30
|
15
|
Akhmad Juaeni
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
1
|
4
|
34
|
16
|
Miftahul
Rahmat
|
4
|
4
|
2
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
33
|
17
|
Rana Fitriani Syam
|
4
|
2
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
28
|
18
|
Mutmainah
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
29
|
19
|
Dwiki Istiqamah
|
4
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
1
|
4
|
2
|
31
|
20
|
Musyawira
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
35
|
Tabel 4.4
Distribusi
Pengaruh Penggunaan Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar
No.
|
X
|
Y
|
X.Y
|
X2
|
Y2
|
1
|
30
|
28
|
840
|
900
|
784
|
2
|
29
|
32
|
928
|
841
|
1024
|
3
|
33
|
34
|
1122
|
1089
|
1156
|
4
|
29
|
29
|
841
|
841
|
841
|
5
|
32
|
34
|
1088
|
1024
|
1156
|
6
|
30
|
31
|
930
|
900
|
961
|
7
|
33
|
28
|
924
|
1089
|
784
|
8
|
31
|
33
|
1023
|
961
|
1089
|
9
|
30
|
32
|
960
|
900
|
1024
|
10
|
34
|
31
|
1054
|
1156
|
961
|
11
|
38
|
31
|
1178
|
1444
|
961
|
12
|
33
|
31
|
1023
|
1089
|
961
|
13
|
34
|
28
|
952
|
1156
|
784
|
14
|
34
|
30
|
1020
|
1156
|
900
|
15
|
35
|
34
|
1190
|
1225
|
1156
|
16
|
28
|
33
|
924
|
784
|
1089
|
17
|
32
|
28
|
896
|
1024
|
784
|
18
|
34
|
29
|
986
|
1156
|
841
|
19
|
29
|
31
|
899
|
841
|
961
|
20
|
34
|
35
|
1190
|
1156
|
1225
|
Total
|
642
|
622
|
19968
|
20732
|
19442
|
Tabel 4.5
Data dan Tabel
Korelasi antara Variabel X dan Y
No.
|
Variabel
|
Jumlah (Responden)
|
Skor
|
1
|
X2
|
20 orang
|
20732
|
2
|
Y2
|
20 orang
|
19442
|
3
|
Xy
|
40 orang
|
19968
|
Jumlah
|
40
orang
|
60142
|
Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk
moment yaitu sebagai berikut :
n å
x y – (åx)
(åy)
R x y =
{n åx2 – (åx)2
}{n åy2-
(åy)2}
20 (19968)
– (642)
(622)
R x y =
{20(20732)
- (642)2} {20(19442)
- (622)2}
399360 – 399324
=
(414640-412164) - (388840-386884)
36
=
(2476) - (1956)
36
=
520
=
= 1,58
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa
koefisien korelasi dari pengolahan data kuesioner dengan rumus produk momen person adalah 1,58 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel x (narkotika) dan variabel y (penggunaan narkotika di kalangan remaja), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan
narkotika terhadap pergaulan remaja Kota Makassar.
Pembahasan
hasil angket dengan 20 responden telah kami susun secara sistematis dan telah
kami persentasekan sebagai berikut.
Tabel 4.6
Persentase Pengaruh Narkotika (Variabel X)
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
Jumlah
Persentase (%)
|
||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|||
1
|
Narkotika
adalah musuh nomor satu bagi generasi muda.
|
13
|
65%
|
5
|
25%
|
2
|
10%
|
0
|
0%
|
100%
|
2
|
Pergaulan
bebas sangat erat kaitannya narkotika.
|
6
|
30%
|
12
|
60%
|
1
|
5%
|
1
|
5%
|
100%
|
3
|
Faktor
lingkungan dan keluarga dapat mempengaruhi seseorang menggunakan narkotika.
|
8
|
40%
|
10
|
50%
|
2
|
10%
|
0
|
0%
|
100%
|
4
|
Mengkonsumsi
narkotika adalah pekerjaan sia-sia yang dapat menghancurkan hidup dan masa
depan.
|
14
|
70%
|
4
|
20%
|
2
|
10%
|
0
|
0%
|
100%
|
5
|
Narkotika
jarum suntik adalah penyebab utama penularan penyakit HIV/AIDS.
|
14
|
70%
|
5
|
25%
|
1
|
5%
|
0
|
0%
|
100%
|
6
|
Pengguna
narkotika tidak bisa sembuh.
|
1
|
5%
|
14
|
70%
|
4
|
20%
|
1
|
5%
|
100%
|
7
|
Menggunakan
narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.
|
7
|
35%
|
10
|
50%
|
2
|
10%
|
1
|
5%
|
100%
|
8
|
Narkotika
menyerang system kerja otak.
|
5
|
25%
|
9
|
45%
|
3
|
15%
|
3
|
15%
|
100%
|
9
|
Narkotika
menyebabkan ketergantungan.
|
5
|
25%
|
11
|
55%
|
4
|
20%
|
0
|
0%
|
100%
|
10
|
Narkotika
dapat mempengaruhi prestasi para remaja.
|
8
|
40%
|
8
|
40%
|
2
|
10%
|
2
|
10%
|
100%
|
Tabel 4.7
Persentase Pergaulan Remaja (Variabel Y)
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
Jumlah
Persentase (%)
|
||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|||
1
|
Narkotika
sudah tidak asing lagi didengar.
|
14
|
70%
|
6
|
30%
|
0
|
0%
|
0
|
0%
|
100%
|
2
|
Remaja
yang menggunakan narkotika adalah remaja yang putus sekolah.
|
3
|
15%
|
11
|
55%
|
5
|
25%
|
1
|
5%
|
100%
|
3
|
Remaja
menggunakan narkotika berarti remaja gaul.
|
12
|
60%
|
6
|
30%
|
2
|
10%
|
0%
|
100%
|
|
4
|
Remaja
menggunakan narkotika atas dasar solidaritas sesama teman.
|
12
|
60%
|
4
|
20%
|
4
|
20%
|
0
|
0%
|
100%
|
5
|
Beberapa
remaja yang menggunakan narkotika berprinsip bahwa narkotika dapat
menimbulkan kreativitas.
|
9
|
45%
|
7
|
35%
|
3
|
15%
|
1
|
5%
|
100%
|
6
|
Remaja
paling rentan menggunakan narkotika.
|
2
|
10%
|
16
|
80%
|
2
|
10%
|
0
|
0%
|
100%
|
7
|
Tinggal
satu atap bersama pengguna narkotika dapat mempengaruhi kita untuk ikut
menggunakan narkotika tersebut.
|
3
|
15%
|
6
|
30%
|
9
|
45%
|
2
|
10%
|
100%
|
8
|
Diskriminasi
terhadap pengguna narkotika adalah
sikap yang salah.
|
5
|
25%
|
11
|
55%
|
1
|
5%
|
3
|
15%
|
100%
|
9
|
Seseorang yang menggunakan narkotika harus
memberitahu orang lain dalam komunitasnya.
|
4
|
20%
|
7
|
35%
|
5
|
25%
|
4
|
20%
|
100%
|
10
|
Menggunakan
narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.
|
14
|
70%
|
3
|
15%
|
3
|
15%
|
0
|
0%
|
100%
|
2.
Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara secara langsung diperoleh
beberapa responden yang mengaku menggunakan narkotika. Sebagian dari
mereka mengatakan menggunakan narkotika atas dasar coba-coba. Sebagian lagi
karena faktor keluarga dan lingkungan pergaulan mereka. Mereka tidak mengetahui
dampak yang ditimbulkan dari narkotika yang mereka gunakan. Mereka mendapatkan
narkotika dari teman mereka sendiri. Adapun jenis narkotika yang mereka gunakan
adalah narkotika suntik, ekstasi dan ganja. Tujuan mereka menggunakan narkotika
adalah untuk menenangkan diri dari masalah yang mereka alami di keluarga
ataupun lingkungan sekitar. Sedangkan mereka mengalami kerugian materi dan
kesehatan. Salah satu dari mereka sangat ingin berhenti menggunakan narkotika.
Akan tetapi, mereka sulit untuk berhenti dan ingin terus menggunakan narkotika.
B.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun
wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya. Di mata para
remaja, narkotika adalah zat yang berbahaya yntuk dikonsumsi dan
disalahgunakan. Tetapi, mereka menganggap bahwa hanya narkotikalah yang bias
memberikan ketenangan kepada mereka dikala mereka mempunyai masalah atau
stress.
Mereka menggunakan
narkotika atas dasar rasa ingin tahu yang tinggi dan faktor keluarga serta
lingkungan pergaulan mereka. Mereka terkadang menggunakan narkotika karena
adanya rasa solidaritas dan saling menghargai sesama teman yang salah. Selain
itu, masalah-masalah dalam keluarga dan sekolah juga mempengaruh seorang remaja
untuk menggunakan narkotika.
Adapun
dampak yang dirasakan para remaja yang menggunakan narkotika adalah kesehatan
yang terganggu, materi yang semakin terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Kesadaran mereka akan bahaya narkotika
masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa narkotika itu adalah jalan
satu-satunya untuk mendapatkan pergaulan yang lebih layak dan mengatasi
masalah.
2. Dari hasil penelitian yang
diperoleh, penyebab mereka memakai narkotika adalah sebagai berikut:
ï Rasa ingin tahu yang tinggi.
ï Adanya masalah dalam keluarga dan
sekolah.
ï Lingkungan pergaulan.
ï Adanya rasa solidaritas sesama
teman.
3. Dampak yang dirasakan para remaja
yang menggunakan narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin
terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.
B. SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian, maka kami menyarankan:
1. Agar lebih sering dilakukan
penyuluhan-penyuluhan tentang narkotika dan pengaruh yang ditimbulkannya di
kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah.
2. Hendaknya aparat yang berwajib
terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas narkotika.
3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih
sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada
yang menyebarkan narkotika di sekolah-sekolah.
4. Hendaknya para orang tua lebih
mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus narkotika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar